https://kalteng.times.co.id/
Berita

Mengenal Fenomena Meteor: Asal Usul, Proses Terbentuk dan Dampaknya bagi Bumi

Senin, 06 Oktober 2025 - 14:37
Mengenal Fenomena Meteor: Asal Usul, Proses Terbentuk dan Dampaknya bagi Bumi Ilustrasi batu Meteor yang jatuh dari langit (FOTO: Ai TIMES Indonesia)

TIMES KALTENG, JAKARTA – Fenomena cahaya terang disertai suara dentuman keras menghebohkan warga Cirebon dan sekitarnya pada Minggu malam (5/10/2025).

Banyak warga melaporkan melihat kilatan cahaya seperti bola api yang melintas cepat di langit sebelum terdengar suara ledakan dan getaran.

Fenomena tersebut kini tengah dikaji oleh Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) yang menduga kuat peristiwa itu merupakan meteor yang meledak di atmosfer (airburst).

Fenomena meteor sering kali mengundang perhatian karena menampakkan cahaya terang yang melintas cepat di langit malam.

Mengenal Meteor 

Melansir dari berbagai sumber, berikut penjelasan tentang meteor. Dalam pengertian ilmiah, meteor adalah pancaran cahaya yang muncul ketika benda luar angkasa kecil, disebut meteoroid, memasuki atmosfer Bumi dan terbakar akibat gesekan udara.

Menurut penjelasan NASA (National Aeronautics and Space Administration), meteoroid merupakan serpihan kecil yang berasal dari asteroid, komet, atau sisa pembentukan tata surya. 

Saat benda tersebut memasuki atmosfer Bumi dengan kecepatan luar biasa (dapat mencapai 72 kilometer per detik) udara di depannya terkompresi dan menghasilkan panas tinggi. 

Akibat keadaan tersebut, meteoroid akan berpijar dan tampak seperti “bintang jatuh”. Cahaya yang terlihat itu disebut meteor.

Jika sebagian kecil dari meteoroid tersebut berhasil melewati atmosfer tanpa terbakar habis, maka sisa batuannya yang jatuh ke permukaan bumi dinamakan meteorit.

 Penelitian terhadap meteorit penting dilakukan oleh para ilmuwan karena dapat memberikan petunjuk mengenai komposisi awal tata surya dan sejarah pembentukan planet.

Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) juga menjelaskan bahwa sebagian besar meteor yang teramati berukuran sangat kecil, bahkan hanya sebesar pasir atau kerikil, sehingga akan hancur sepenuhnya sebelum mencapai permukaan bumi.

Pada beberapa kasus, benda yang lebih besar dapat meledak di udara dan menghasilkan gelombang kejut (fenomena ini dikenal dengan istilah airburst).

Contoh paling terkenal adalah meteor Chelyabinsk yang meledak di langit Rusia pada tahun 2013 dan menyebabkan kerusakan luas akibat tekanan gelombang udara.

Hujan Meteor

Selain meteor tunggal, dikenal pula fenomena hujan meteor, yaitu kumpulan meteor yang muncul secara bersamaan ketika Bumi melintasi jalur debu peninggalan komet. 

Hujan meteor seperti Perseid dan Geminid dapat diamati hampir setiap tahun dan menjadi daya tarik tersendiri bagi para pengamat langit.

Secara umum, meteor tidak menimbulkan bahaya besar bagi kehidupan di Bumi karena sebagian besar terbakar habis di atmosfer. 

Meski demikian, lembaga-lembaga penelitian seperti BRIN dan NASA terus melakukan pemantauan terhadap aktivitas benda langit untuk mengantisipasi potensi jatuhnya objek berukuran besar yang dapat berdampak signifikan. (*)

Pewarta : Hermanto
Editor : Ronny Wicaksono
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Kalteng just now

Welcome to TIMES Kalteng

TIMES Kalteng is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.