Berita

Kementerian PUPR RI: Jembatan Gantung Nawacita di Bantul Jadi Destinasi Wisata Baru

Kamis, 22 Oktober 2020 - 11:37
Kementerian PUPR RI: Jembatan Gantung Nawacita di Bantul Jadi Destinasi Wisata Baru Ilustrasi Jembatan Gantung Nawacita di Dusun Tegaldowo, Desa Bantul, Kecamatan Bantul, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta. (FOTO: Biro Komunikasi Publik Kementerian PUPR RI)

TIMES KALTENG, JAKARTA – Disamping melakukan pembangunan infrastruktur berskala besar seperti jalan tol dan bendungan, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kementerian PUPR RI) juga terus melanjutkan pembangunan infrastruktur kerakyatan yang langsung dirasakan manfaatnya oleh masyarakat, diantaranya pembangunan jembatan gantung untuk meningkatkan konektivitas antar desa.

"Hadirnya jembatan gantung akan mempermudah dan memperpendek jarak warga masyarakat perdesaan menuju sekolah, pasar, tempat kerja, mengurus administrasi ke kantor kelurahan atau kecamatan dan silaturahmi antar warga,” kata Menteri PUPR RI Basuki Hadimuljono.

Jembatan Gantung Nawacita 2

Salah satu jembatan gantung yang diresmikan kemarin, Senin (19/10/2020) adalah Jembatan Gantung Nawacita yang berada di Dusun Tegaldowo, Desa Bantul, Kecamatan Bantul, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Jembatan ini pun selain meningkatkan konektvitas antar desa juga menjadi salah satu destinasi wisata baru di Bumi Projotamansari. Selain di Tegaldowo, Jembatan Gantung Nawacita juga terdapat di Nambangan, Dusun Nangsri, Desa Srihardono, Kabupaten Bantul. Kepala

Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) Jawa Tengah-DIY Kementerian PUPR RI Satrio Sugeng Prayitno mengatakan, jembatan Gantung Nawacita ini dibangun oleh Kementerian PUPR RI dengar target diselesaikan tahun 2019 dan anggaran Rp 3,8 miliar. Menurutnya keberhasilan Dusun Tegaldawa dalam mengembangkan jembatan gantung Nawacita sebagai destinasi baru wisata patut dicontoh daerah lain agar ekonomi masyarakat juga turut terdongkrak.

Jembatan Gantung Nawacita 3

"Keberadaan jembatan gantung Nawacita dengan lebar 1,8 meter dan panjang 60 meter ini banyak menyedot banyak wisatawan. Baik di Jawa Tengah dan DIY, keduanya mempunyai prospek pengembangan wisata dan kini menjadi contoh untuk pengembangan destinasi wisata," ujar Satrio.

Anggota DPR RI Idham Samawi yang merupakan penggagas pembangunan jembatan gantung tersebut mengatakan, jembatan gantung Nawacita merupakan program dari pemerintahan Presiden RI Jokowi yang tidak saja dilakukan di Bantul namun di sejumlah daerah di Indonesia. Oleh karenanya, sudah jadi kewajiban masyarakat untuk menjaga agar jembatan tidak cepat rusak.

"Sebagai masyarakat, kita wajib bersyukur atas selesainya pembangunan jembatan gantung Nawacita. Bentuk bersyukur tersebut tak lain dengan menjaga dan memelihara agar jembatan tidak cepat rusak," kata Idham.

Kepala Desa Bantul Supriyadi mengatakan, pengunjung kebanyakan ingin berswafoto di tengah jembatan yang menghubungkan antara Dusun Tegaldowo, Desa Bantul dengan Dusun Kembangputih, Desa Guwosari, Kecamatan Pajangan. Selain jembatan gantung Nawacita dan Pendopo Budaya, Supriyadi mengungkapkan, jembatan gantung tersebut juga memiliki daya tarik wisata lainnya, yakni patung proklamator RI Soekarno dan pendopo Handoko Budaya.

Jembatan Gantung Nawacita 4

Untuk Pendopo Handoko Budaya menelan anggaran Rp195 juta yang bersumber dari Program Pengembangan Infrastruktur Sosial Ekonomi Wilayah (PISEW) Kementerian PUPR.

Supriyadi menambahkan, Pemerintah Desa Bantul bersama dengan masyarakat setempat juga mengembangkan Taman Puspa Gading yang berisi wahana permainan anak-anak mulai dari kolam renang hingga kolam terapi ikan, serta sentra kuliner. Hal tersebut diakui Supriyadi semakin menambah ramai pengunjung saat akhir pekan sehingga menggerakkan perekonomian masyakarat sekitar.

Bahkan saat libur akhir pekan, pengunjung jembatan gantung Nawacita yang dibangun Kementerian PUPR RI ini mencapai sekitar 2.500 orang. "Dengan kunjungan sekitar 2500 orang, dari pendapatan parkir saja bisa mencapai Rp. 8 juta, belum termasuk pendapatan dari sentra kuliner yang menyajikan menu khas Bantul. Dari warung saja, dalam satu harinya bisa meraup untung Rp 200 ribu, angka pendapatan yang cukup besar," ujarnya. (*)

Pewarta :
Editor : Faizal R Arief
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Kalteng just now

Welcome to TIMES Kalteng

TIMES Kalteng is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.